Ketika api cinta membakar hati melumpuhkan setiap keping-keping kenangan, terdengar suara tangisan dari orang yang sendiri dan memanggil namamu, meraung dengan kegelisahan. Kapan kamu datang? Kapan kamu menolongku? Kapan? Aku membutuhkanmu untuk menemani setiap hariku. Sungguh hatiku merindukanmu yang teramat dalam
"Hati yang sedang merindu!"
Apakah dirimu memiliki rindu yang sama terhadapku?